Flowchart – Flood Detector (Pendeteksian Ketinggian Air) dengan Algoritma Subroutin – Looping – Percabangan (Kasus Elektro)

Flowchart – Flood Detector (Pendeteksian Ketinggian Air) dengan Algoritma Subroutin – Looping – Percabangan (Kasus Elektro)

Ide membuat flowchart ini Berawal dari tugas proyek pada praktikum mikroprosesor dikampus gunadarma tugas tersebut adalah tugas membuat alat heheh 😀 Sebelum kita masuk pada pembahasan flowchart alangkah baiknya kita melihat latar belakang Flood Detector ini? Oke..!

Latar Belakang

Banyak masyarakat yang tidak mengetahui kapan banjir datang. Mereka hanya bisa mengira-ngira kapan banjir akan datang, karena keterbatasan manusia dalam memprediksi cuaca. Ketika banjir datang mereka hanya bisa melihat benda-benda miliknya terendam air. Simulasi Pendeteksian ketinggian air berbasis mikrokontroler AT89C51 merupakan alat yang dapat mendeteksi ketinggian air. Pada saat air pasang bahkan surut alat ini tetap bekerja. Alat ini menggunakan 4 buah sensor air yang masing-masing sensor dipasang dengan ketinggian yang berbeda, alat ini juga dilengkapi dengan LED sebagai indicator, dan buzzer sebagai tanda peringatan, bahwa bahaya banjir akan datang. Setiap kondisi memiliki lampu indicator yang berbeda, sehingga kita dapat dengan mudah mengetahui kondisi ketinggian air. Dan buzzer akan berbunyi jika air sudah mengenai ke-4 sensor air. Dengan demikian masyarakat, dapat dengan mudah mengantisipasi banjir yang akan datang.

Pembahasan kita perlu alur algoritmanya terlebih dahulu untuk mempermudah dalam penggunaan flowchart nantinya.

Algoritma :

  1. Start (Memulai)
  2. Power On (kondisi dimana Power Hidup)
  3. Masukan Input inisialisasi (disini input menginisialisasi apakah input ini berupa air atau tidak)
  4. Proses Mikrokontroller AT89C51 (Proses yang dipakai pada aplikasi Mikrokontroller AT89c51)
  5. Sub Proses Instruksi Program Loader (Sub proses disini terdapat Perancangan dan instruksi program yang diload nantinya pada aplikasi mikrokontroller AT89C51)
  6. Apabila Sensor 1 terhubung dengan ground maka LED Hijau menyala
  7. Apabila Sensor 2 terhubung dengan ground maka LED Kuning menyala
  8. Apabila Sensor 3 terhubung dengan ground maka LED Merah menyala
  9. Apabila Sensor 4 terhubung dengan ground maka semua LED menyala dan Buzzer akan berbunyi.
  10. Apabila Ke Empat Sensor Air Tersebut tidak terinisialisasi/tidak terhubung dengan ground maka ia akan LOOPING ke awal untuk kembali ke tahap Inisialisasi.
  11. End (Mengakhiri program)

Baca lebih lanjut

Flowchart – Analisa Kualitas Sinyal SNR (Signal Noise To Ratio) Pada Jaringan Speedy (Kasus Elektro Tugas 4)

Pendahuluan

Pada bahasan sebelumnya sudah kita dibahas tentang bagaimana cara menghitung kualitas SNR speedy telkom, pada bahasan kali ini kita akan membahas bagaimana menganalisa suatu kualitas sinyal SNR pada telkom.

dalam pembahasan ini saya akan memaparkan beberapa hal yang mesti kita ketahui tentang kualitas SNR itu sendiri, antara lain :

  1. 29,0 dB ~ ke atas = Outstanding (bagus sekali)
  2. 20,0 dB ~ 28,9 dB = Excellent (bagus) Koneksi stabil.
  3. 11,0 dB ~ 19,9 dB = Good (baik) Sinkronisasi sinyal ADSL dapat berlangsung lancar.
  4. 07,0 dB ~ 10,9 dB = Fair (cukup) Rentan terhadap variasi perubahan kondisi pada jaringan.
  5. 00,0 dB ~ 06,9 dB = Bad (buruk) Sinkronisasi sinyal gagal atau tidak lancar (ter-putus²).

Pembahasan Baca lebih lanjut

Algoritma dan Pemograman Kasus Elektro dengan Alur Flowchart

Algoritma dan Pemograman Kasus Elektro dengan FlowChart

Sejarah Algorimta Para ahli sejarah matematika menemukan asal kata tersebut yang berasal dari nama penulis buku arab yang terkenal yaitu Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al-Khuwarizmi. Alkhuwarizmi dibaca orang barat menjadi algorism. Al-Khuwarizmi menulis buku berjudul Kitab Al Jabar Wal-Muqabala yang artinya “Buku Pemugaran dan Pengurangan” (The Book Restoration and Reduction). Dari buku itu memperoleh kata Aljabar (Algebra) biasa disebut Arithmetic, dalam bahasa indonesia diserap menjadi Algoritma. Definisi Atau Pengertian Algoritma Prosedur : Himpunan hingga instruksi, yg bersifat diskrit dan jelas, serta dapat dijalankan secara mekanik. Secara mekanik maksudnya dapat dibuat program komputer. Semi- Algoritma : Adalah prosedur yang mampu menghasilkan pemecahan atau solusi masalah, bila solusi memang ada, dan kemudian berhenti. Algoritma : Semi algoritma yang mampu mendeteksi tidak adanya solusi, bila solusi memang tidak ada, dan mampu untuk berhenti, suatu susunan langkah-langkah instruksi untuk menyelesaikan masalah. Dari definisi diatas bisa diambil kesimpulan bahwa : “Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis”. Kata logis merupakan kata kunci dalam algoritma. Langkah-langkah dalam algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai salah atau benar. Dalam beberapa konteks, algoritma adalah spesifikasi urutan langkah untuk melakukan pekerjaan tertentu. Pertimbangan dalam pemilihan algoritma adalah, pertama, algoritma haruslah benar. Artinya algoritma akan memberikan keluaran yang dikehendaki dari sejumlah masukan yang diberikan. Tidak peduli sebagus apapun algoritma, kalau memberikan keluaran yang salah, pastilah algoritma tersebut bukanlah algoritma yang baik. Baca lebih lanjut