Hubungan Physical Layer Pada Model Referensi OSI Layer

  1. APA ITU OSI LAYER?

Model Referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model “Model tujuh lapis OSI” (OSI seven layer model).

OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, seperti TCP/IP, DECnet dan IBM System Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (Protokol Stack) mereka ke OSI Reference mempelajari bagaiamana beberapa protokol jaringan di dalam  sebuah protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.

 

2. OSI REFERENSI MEMILIKI 7 LAPIS LAYER

dibawah ini adalah gambar tabel 7 OSI beserta peranannya dalam implementasi lalulintas penggunaan jaringan. sebagai berikut :

osi

  • FUNGSI DAN PERANAN MASING-MASING LAYER OSI :

a. Application
Application layer menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna, layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program computer, seperti program e-mail dan servis lain yang berjalan di jaringan seperti server printer atau aplikasi computer l;ainnya.
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan. Mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protocol yanmg berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

b. Presentation
Presentation layer bertanggungjawab bagaimana data dikonversi dan di format untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .GIF dan .JPG untuk gambar layer ini membentuk kode konversi, trnslasi data, enkripsi dan konversi.
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protocol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak director (redictor Software). Seperti llayanan worksatation (dalam Windows NT) dan juga Network Shell (semacam Virtual Network Computing) (VNC) atau Remote Dekstop Protocol (RDP).

c. Session
Session layer menentukan bagaimna dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi. Bagaimna mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer di sebut “session”.
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara atau di hancurkan. Selain itu, di level inio juga dilakukan resolusi nama.

d. Transport
Transport layer bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end – to _ end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling)
Berfungsi untuk memecahkan data kedalam paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan yang telah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement) dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.

e. Network
Network layer bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, menjaga antrian tafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk “Paket”.
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat Header untuk paket-paket dan kemudian melakukan routing melalui internet-working dengan menggunakan router dan switch layer 3.

f. Datalink
Data link layer menyediakan link untuk data. Memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara system koneksi dengan penaganan error.
Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras( seperti halnya di Media Access Control Address ( MAC Address), dan menetukan bagaimna perangkat perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level; ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC)dan lapisan Media Access Control (MAC).

g. Physical
Physical layer bertyanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media (seperti kabel) dan menjaga koneksi fisik antar system.
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau token Ring), topologi jaringan dan pengkabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

Pada uraian diatas bahwa fungsi peranan osi layer ini dibuat agar mempermudah dalam troubleshooting yang berkaitan dengan lalulintas data jaringan dalam kasus ini misalkan Physical Layer pada layer pertama ini adalah layer fisik bertugas penting dalam peranan untuk mengolah dan memproses sinyal digital melalui media kabel, diimplementasikan seperti pada NIC (Network Interface Card).

 

3. FUNGSI PERANAN PHYSICAL LAYER PADA LAPISAN LAYER 1

Physical layer merupakan salah satu bagian dari OSI Reference model, yang terdiri dari 7 buah lapisan atau layer. Physical layer, sesuai namanya merupakan lapisan yang berhubungan dengan perangkat-perangkat fisik di dalam suatu jaringan komputer. Physical layer jaringan komputer sendiri memiliki beberapa fungsi yang tentu saja sangat dibutuhkan dalam sebuah proses transmisi data di dalam jaringan komputer, berikut ini adalah beberapa fungsi dari physical layer :

a. Physical layer akan berhubungan langsung dengan hardware jaringan

Fungsi pertama dari physical layer adalah menjadi layer atau lapisan penghubung yang menghubungkan langsung sebuah jaringan komputer dengan perangkat keras jaringan komputer. Dengan fungsinya sebagai penghubung inilah, maka physical layer merupakan sebuah lapisan yang membantu menghubungkan semua sistem jaringan yang telah melewati layer-layer sebelumnya ke dalam perangkat keras jaringan komputer.

Berikut ini adalah beberapa macam perangkat keras jaringan yang nantinya akan terhubung ke dalam physical layer :

  • Switch (fungsi switch)
  • Hub (fungsi hub)
  • Repeater (fungsi repeater)
  • Kabel Jaringan (jenis-jenis kabel jaringan)
  • Network Interface Card

b. Physical layer membantu melakukan definisi terhadap media transmisi jaringan

Fungsi berikutnya dari physical layer adalah untuk melakukan definisi tehadap media transmisi jaringan. Ya, dalam suatu jaringna atau network, dibutuhkan medi-media yang harus didefinisikan terlebih dahulu, agar nantinya informasi yang mengalir pada jaringan tersebut bisa diterima di kompute user, dan ditampilkan, sehingga user dapat memahami isi dari informasi tersebut.

Tanpa adanya physical layer, maka transmisi jaringna tidak akan berjalan dengan baik, karena media yang ditransmisikan tidak mampu untuk didefinisikan, dan kompouter user tidak dapat memberikan informasi mengenai media yang ditransmisikan.

c. Physical layer melakukan definisi terhadap metode persinyalan yang akan digunakan dalam proses transmisi

Selain melakukan proses definisi terhadap media yang digunakan dalam proses transmisi jaringan, physical layer juga memiliki fungsi lainnya, yaitu untuk membantu mendefinisikan metode persinyalan yang akan digunakan dalam proses transmisi data di dalam jaringan. Dengan begitu, physical layer nantinya akan membantu mendefinisikan bagaimana data dan juga informasi akan ditansmisikan ke dalam dan melalui jaringan komputer. Dengan begitu, setiap data dan juga informasi nantinya akan dapat dengan mudah ditransmisikan, karena sudah ditentukan terlebih dahulu, baik media, maupun metode yang digunakan untuk mentransmisikan data.

d. Melakukan proses sinkronisasi terhadap bit data

Fungsi berikutnya dari physical layer adalah melakukan proses sinkronisasi terhadap bit data. Hal ini berarti physical layer akan melakukan sinkronisasi data yang dikirmkan dan juga data yang diterima, apakah memang berasal dari pengirim yang sama, dan juga memiliki isi yang sesuai degnan apa yang sudah dikirimkan sebelumnya. Hal ini memiliki fungsi yang sangat penting untuk memastikan bahwa data yang akan diterima atau dikirim sudah sesuai, mulai dari isi, format, hingga segala bagian dari bit – bit yang sudah ditransmisikan di dalam sebuah jaringan.

e. Melakukan pengaplikasian terhadap topologi jaringan komputer yang digunakan

Fungsi berikutnya dari physical layer adalah mengaplikasikan penggunaan topologi jaringan komputer yang digunakan pada jaringan tersebut. Seperti kita ketahui, sebuah jaringan komputer haruslah memiliki sebuah topologi yang membantu proses transmisi data agar berjalan degan lancar dan juga normal. Dengan adanya physical layer, maka proses transmisi data akan berjalan dengan baik, dan pengaplikasian dari topologi jaringan komputer akan menjadi lebih optimal.

artikel terkait:

  • Topologi star
  • Topologi ring
  • Topologi tree
  • Topologi bus
  • Topologi mesh

f. Mendefinisikan LAN Card

Physical layer juga memiliki tugas yang tidak kalah penting, yaitu membantu medefinisikan LAN Card yang digunakan dalam sebuah jaringan komputer. Karena memang merupakan layer atau lapisan yang berkaitan dengan perangkat keras jaringan komputer, maka sudah pasti NIC atau LAN Card ini juga berkaitan dengan physical layer. (baca juga: fungsi LAN card)

g. Physical layer mampu untuk berkomunikasi secara langsung dengan berbagai jenis media transmisi

Fungsi lainnya dari physical layer adalah melakukan proses komunikasi secara langsung dengan berbagai jenis media transmisi yang ada. Setiap media transmisi yang terhubung ke dalam sebuah jaringan, semuanya akan melewati physical layer.

h. Physical layer menentukan kebutuhan listrik, prosedural dan fungsional dari jaringan komputer

Physical layer, selai berkaitan dengan berbagai macam perangkat keras jaringan komputer, juga memiliki fungsi lainnya untuk menentukan kebutuhan dari sebuah jaringan, seperti kebutuhan akan listrik dalam suatu jaringan, kebutuhan procedural dan juga kebutuhan – kebutuhan fungsional dari sebuha jaringan komputer yang diaplikasikan tersebut.

i. Dapat melakukan proses penonaktifan hubungan fisik antar sistem

Ketika kita akan menghubungkan sebuah komputer dengan sebuah jaringan, maka kita membutuhkan suatu proses mengaktifkan dan juga menonaktifkan hubungna fisik. Untuk melakukan proses penonaktifan hubungan fisik antar sistem ini, maka di gunakanlah sebuah proses yang melibatkan kemampuan dari physical layer.

j. Melakukan proses pemindahan bit antar device atau alat

Physical layer juga berfungsi untuk melakukan proses pemindahan bit yang berada atau ditransmisikan melalui jaringan, antar device atau antar alat yang ada. Jadi, setiap perpindahan bit di dalam suatu jaringan, semuanya melewati lapisan yang kita kenal dengan nama physical layer ini.

  • PERANGKAT PENDUKUNG PADA MODEL REFERENSI OSI LAYER (LAYER FISIK)

a. ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line)

Pengertian  ADSL

ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) merupakan metode transmisi data digital berkecepatan tinggi melalui kabel tembaga. ADSL mampu mengirimkan data dengan kecepatan bit yang tinggi, berkisar antara 1.5 Mbps – 8 Mbps untuk arah downstream (sentral – pelanggan), dan antara 16 Kbps – 640 Kbps untuk arah upstream (pelanggan – sentral). Kemampuan transmisi ADSL inilah yang mampu mengirimkan layanan interaktif multimedia melalui jaringan akses tembaga. ADSL sendiri merupakan salah satu anggota dari “DSL Family”.

ADSL menggunakan kabel telpon yang telah ada, jadi bukan fiber optics. ADSL juga dijuluki revolusi di bidang internet atau istilah asingnya “broadband”.

 

Kelebihan ADSL

  • – Data dapat terakses dengan cepat
  • – Mempunyai 2 frekuensi yaitu: frekuensi tinggi untuk mengantar data dan frrekuensi tinggi untuk sound atau fax
  • – Biaya murah

Kekurangan ADSL

Seperti sangat berpengaruhnya jarak pada kecepatan pengiriman data. Semakin jauh jarak antara modem dengan PC, atau saluran telepon kita dengan gardu telepon, maka semakin lambat pula kecepatan mengakses Internetnya. Tidak semua software dapat menggunakan modem ADSL. Misalnya Mac. Cara yang dipakai pun akan lebih rumit dan ada kemungkinan memakan waktu lama. Sehingga pengguna Linux harus menggantinya dengan software yang lebih umum seperti Windows Xp atau Linux.

Adanya load coils yang dipakai untuk memberikan layanan telepon ke daerah-daerah, sementara load coils sendiri adalah peralatan induksi yang menggeser frekuensi pembawa ke atas. Sayangnya load coils menggeser frekuensi suara ke frekuensi yang biasa digunakan DSL. Sehingga mengakibatkan terjadinya interferensi dan ketidak cocokkan jalur untuk ADSL. Adanya Bridged tap, yaitu bagian kabel yang tidak berada pada jalur yang langsung antara pelanggan dan CO. Bridged tap ini dapat menimbulkan noise yang mengganggu kinerja DSL. Penggunaan fiber optic pada saluran telepon digital yang dipakai saat ini. Di mana penggunaan fiber optic ini tidak sesuai dengan sistem ADSL yang masih menggunakan saluran analog yaitu kabel tembaga, sehingga akan sulit dalam pengiriman sinyal melalui fiber optic. Kecepatan koneksi modem ADSL masih tergantung dengan jarak tiang Telkom atau DSLAM terdekat, artinya jika jarak modem ADSL dengan DSLAM jauh maka kecepatan koneksi akan menurun.

 

Cara kerja ADSL

Mekanisme kerja ADSL adalah  informasi dari internet dapat diakses setelah melalui router/ATM switch diteruskan ke DSLAM. Di dalam DSLAM sendiri terdapat dua saluran yaitu suara dan data, sehingga perlu adanya sistem manajemen jaringan untuk mengaturnya. Dari DSLAM informasi diteruskan ke sisi pelanggan masuk ke splitter. Di dalam splitter input DSLAM dipisah menjadi dua yaitu berupa voice dan data. Untuk suara langsung menuju saluran telepon sedangkan data menuju modem ADSL/ATU-R sehingga tidak terjadi interferensi antara sinyal suara dan data. Modem ADSL siap digunakan untuk koneksi internet, tetapi jika ingin dishare maka perlu adanya hub atau switch untuk membagi koneksi dengan yang lain.

Dalam modem ADSL itu sendiri terdapat bagian-bagian yang mempunyai fungsi masing-masing. Bagian-bagian tersebut adalah :

  • – Power Supply: berisi sebuah penurun tegangan (transformer) dan rangkaian filter Dseperti kapasitor.
  • – Koneksi untuk komunikasi data dengan komputer berupa antarmuka Ethernet, USB atau PCI. DSL digital data pump berfungsi dalam penyaluran dan penerimaan data dari saluran telepon ADSL.
  • – DSL analog chip and line driver: sebagai antarmuka rangkaian digital pada modem termasuk microcontroller dengan saluran telepon ADSL.
  • – Microcontroller: bertugas menangani pengkodean, protokol, pengukuran kualitas saluran, routing, firewall, autentikasi dan fungsi-fungsi lain pada router.

b.SDSL (Symmetric Digital Subscriber Line)

Pengertian SDSL

SDSL (Symmetric Digital Subscriber Line) adalah layanan akses Internet kecepatan tinggi dengan pencocokan upstream dan downstream kecepatan data. Artinya, data dapat dikirim ke Internet dari mesin klien atau diterima dari Internet dengan ketersediaan bandwidth yang sama di kedua arah. Dari fitur ini kita bisa tahu bahwa layanan ini sangat baik dari segi kecepatan

Layanan SDSL adalah layanan “always on”, yang berarti bahwa komputer ini aktif terhubung ke Internet. Jika komputer aktif, koneksi internet akan terus aktif. SDSL memerlukan layanan modem SDSL, biasanya diberikan oleh penyedia layanan Internet. Modem SDSL kemungkinan akan membutuhkan same-vendor peralatan di LAN, DSL atau chipset.

Cara kerja SDSL

SDSL menggunakan frekuensi digital dalam perjalanan lintas telepon untuk mengirim dan menerima data. Bila menggunakan saluran telepon untuk SDSL, line telepon dan faks harus dihentikan. Oleh karena itu line khusus, atau tambahan diperlukan untuk layanan SDSL. Ini berbeda dari ADSL, yang “menyisakan ruang” untuk kedua peralatan telepon analog standar dan sinyal digital, sehingga seseorang dapat berbicara di telepon atau menggunakan mesin fax saat online.

c. Wifi (Wireless Fidelity)

Pengertian wifi

Wifi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity yaitu sebuah media penghantar komunikasi data tanpa kabel yang bisa digunakan untuk komunikasi atau mentransfer program dan data dengan kemampuan yang sangat cepat. Kenapa bisa cepat? Karena media penghantarnya menggunakan sinyal radio yang bekerja pada frekwensi tertentu.

Kelebihan wifi

Kelebihan dari menggunakan wifi yaitu lebih portable, artinya kita tidak repot dengan memikirkan kabel penghubung  ke hotspot. Dan juga, akses transfer data lebih cepat (ini bisa diperoleh jika peralatan kita masih dalam jangkauan pusat hotspot. Namun ada juga kelemahan dari wi-fi ini, yaitu sering di hack (dibobol) oleh orang lain. Sekarang kan sudah banyak sekali software yang bisa meneroboh password.

Cara kerja wifi

Jaringan nirkabel / wireless menggunakan gelombang frekuensi radio yang ditransmisikan dalam spektrum GHz 2,4 GHz sampai 5 yang sangat mirip dengan transmisi sinyal televisi atau ponsel. Ketika komputer terhubung ke jaringan nirkabel, adaptor nirkabel akan mengkodekan informasi menjadi sinyal radio dan kemudian mengirimkan data menggunakan antena wireless yang biasanya terintegrasi dengan laptop. Sinyal nirkabel juga dapat diterima melalui antena eksternal dipasang ke slot USB komputer. Router WiFi untuk jaringan kemudian menerima informasi ini, decode, dan mengirimkannya ke Internet melalui koneksi, kabel berkecepatan tinggi.

d. Hotspot

Pengertian Hotspot

Hotspot adalah suatu istilah bagi sebuah area dimana orang atau user bisa mengakses jaringan internet, asalkan menggunakan PC, laptop atau perangkat lainnya dengan fitur yang ada WiFi (Wireless Fidelity) sehingga dapat mengakses internet tanpa media kabel. Atau definisi Hotspot yang lain adalah area dimana seorang client dapat terhubung dengan internet secara wireless (nirkabel atau tanpa kabel) dari PC, Laptop, note book ataupun gadget seperti Handphone dalam jangkauan radius kurang lebih beberapa ratus meteran tergantung dari kekuatan frekuensi atau signalnya.

Fungsi Hotspot

Fungsi Hotspot yaitu dengan Hotspot kamu bisa melakukan koneksi internet seperti browsing, berkirim email, chatting transaksi bank, mendownload, sambil menunggu seseorang, hangout, maupun saat bertemu dengan rekan bisnis kamu dan lain-lain.

Cara Kerja Hotspot

Cara kerja Hotspot yaitu perangkat tersebut memancarkan gelombang radio yang akan ditangkap oleh laptop atau personal digital assistant (PDA) milik pengguna yang telah dilengkapi teknologi Wi-Fi. Apabila pengguna membuka browser internetnya dalam kawasan hot spot, maka akan muncul halaman utama hot spot penyedia layanan. Kemudian pengguna harus memasukkan username dan login password-nya. Setelah proses verifikasi selesai, pengguna terhubung ke dunia maya.

Apa yang harus dilakukan pertama kali ketika koneksi internet terganggu jika menggunakan WiFi ?

  • – Pertama pastikan wifi dalam perangkat anda berada posisi on
  • – Lakukan scaning wifi sekali lagi
  • – Apabila sudah mendapatkan jaringan wifi yang anda inginkan
  • – Lakukan lah login
  • – Jika ternyata wifi tersebut di lock oleh pemiliknya. pastikan password yang anda masukkan benar kemudian atur ip addresnya dalam posisi auto. jika sudah di hubungkan ternyata tetap tidak terhubung, ulang kembali dari langkah awal, kemudiaan saat poin pengaturan ip addressnya isi dengan cara manual. misalnya 182.145.1.165.

 

5.TROUBLESHOOTING PADA MODEL REFERENSI LAYER OSI 1 (PHYSICAL LAYER)

1

  1. Pemecahan masalah  Lapisan Fisik ( Physical Layer )LAN.

Lapisan fisik (Physical Layer) merupakan lapisan dasar dari semua jaringan dalam model referensi OSI dimana lapisan ini berfungsi untuk mentransmisikan sinyal data analog maupun digital. Selain itu, lapisan fisik dapat digunakan untuk menentukan karakteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer dalam jaringan sehingga sarana sistem pengiriman data ke perangkat lain yang terhubung dalam suatu jaringan komputer. Pada lapisan ini yang akan menjelaskan mengenai jarak terjauh yang mungkin digunakan oleh media fisik serta mengatur bagaimana cara melakukan collision control. Physical Layer juga memiliki tujuan utama, seperti.

o   Menspesifikasikan standar untuk berinteraksi dengan media jaringan.

o   Menspesifikasikan kebutuhan media untuk jaringan.

o   Menetukan karakteristik kabel untuk menghubungkan komputer dengan jaringan.

o   Mentransfer dan menentukan bagaimana bit data dikodekan.

o   Format sinyal electrical untuk transmisi lewat media jaringan.

o   Sinkronisasi transmisi sinyal.

o   Menangani interkoneksi fisik (kabel), mekanikal, elektrikal dan procedural.

o   Mendeteksi error selama transmisi.

 

a. Identifikasi masalah dan lapisan fisik

Lapisan ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data diatas media jaringan seperti kabel, radio dan cahaya. Selain itu, lapisan ini dapat mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi sinkronisasi antar bit, pengaktifan dan pemutusan koneksi serta beberapa karakteristik kelistrikan untuk media transmisi seperti kabel UTP / STP, kabel koaksial atau kabel fiber optic. Protocol pada PHY Layer mencakup IEEE 802.3; RS-232C; X.21; repeater; transceiver; kartu jaringan atau Network Interface Card (NIC) dan pengabelan untuk beroperasi.

 

b.Standart pengkabelan EIA 506

Standar pengkabelan UTP diatur oleh Electronics Industry Alliance/Telecommunication Industry Association (EIA/TIA).

Jika kita lihat, maka urutan warna T568A dari kiri ke kanan adalah:

putih-hijau, hijau, putih-oranye, biru, putih-biru, oranye, putih-coklat, coklat.

sedangkan untuk jenis T568B urutannya adalah:

putih-oranye, oranye, putih-hijau,  biru, putih-biru, hijau, putih-coklat, coklat.

Dua urutan warna diatas adalah urutan warna yang telah menjadi standar internasional dalam Cabling jaringan. selanjutnya, berdasarkan perbedaan urutan warna kedua Pin dari suatu kabel masih dapat dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu straigh-through dan cross-over:

  1. Straigh-Through

Istilah Straigh-Through digunakan untuk kabel LAN yang memiliki urutan warna yang sama pada kedua ujung Pin. misalnya ujung Pin yang satu memiliki urutan warna jenis T568A (putih-hijau, hijau, putih-oranye, biru, putih-biru, oranye, putih-coklat, coklat), maka ujung Pin yang lainnya juga harus memiliki urutan warna berdasarkan standar T568A. jika yang digunakan oleh salah satu Pin adalah standar T568B, maka ujung Pin lainnya juga harus memiliki urutan warna berdasarkan standar T568B. anda dapat membuat kabel jenis straigh-through tanpa menggunakan aturan warna T568A maupun T568B asalkan dikedua ujung Pin memiliki urutan warna yang sama.

Kabel jenis Straigh-through digunakan untuk menghubungkan dua buah device yang tidak sejenis (mis: komputer-Switch/Hub, Komputer-Router, Router-Switch, dlsb)

  1. Cross over

Berbeda dengan kabel jenis straigh-trough, kabel jenis Crossover memiliki urutan warna yang berbeda dikedua ujungnya. namun, perbedaan warna ini tidak boleh sembarangan, karena kedua ujung ini juga memiliki aturan urutan warna.

Pada kabel jenis Crossover standar, jika salah satu ujung Pin memiliki susunan warna berdasarkan aturan T568A, maka ujung Pin yang lain harus memiliki urutan warna berdasarkan standar T568B.

jika anda membuat urutan sendiri pada sebuah kabel LAN, maka urutan warna pada Pin Crossover-nya adalah : urutan warna ke-1 Pin pertama menjadi urutan ke-3 pada Pin kedua, urutan ke-2 pada Pin pertama menjadi urutan warna ke-6 pada Pin kedua.

Kabel jenis Crossover digunakan pada saat kita menghubungkan 2 buah device yang sejenis (mis:komputer-komputer, komputer-Router, Switch-Hub, Router-router, Switch).

untuk lebih jelasnya anda dapat memperhatikan contoh gambar dibawah ini

 

c. Pengujian kabel pada jaringan.

Setelah kedua ujung kabel UTP dihubungkan dengan LAN Tester,diperoleh data sebagai berikut :

Led 1 : menyala

Led 2 : menyala

Led 3 : menyala

Led 4 : menyala

Led 5 : menyala

Led 6 : menyala

Led 7 : menyala

Led 8 : menyala

jika lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah kita tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 atau belum.

ayer fisik mentransmisikan bit dari satu komputer ke komputer lain dan mengatur transmisi aliran bit melalui media fisik. Layer fisik adalah satu-satunya layer dengan sifat yang nyata secara fisik, seperti kabel, kartu, dan antena.

Isu pada jaringan sering hadir sebagai masalah kinerja. Masalah kinerja berarti bahwa ada perbedaan antara perilaku yang diharapkan dan perilaku yang diamati, dan sistem ini tidak berfungsi seperti yang bisa cukup diharapkan. Kegagalan dan kondisi suboptimal pada layer fisik tidak hanya pengguna ketidaknyamanan tetapi dapat berdampak pada produktivitas seluruh perusahaan. Jaringan yang mengalami jenis kondisi biasanya ditutup. Karena layer atas dari model OSI tergantung pada layer fisik berfungsi, administrator jaringan harus memiliki kemampuan untuk secara efektif mengisolasi dan memperbaiki masalah pada layer ini.

Gejala umum dari masalah jaringan pada layer fisik meliputi:

  • Performance lower than baseline– Alasan paling umum untuk kinerja lambat atau miskin termasuk kelebihan beban atau kurang bertenaga server, cocok switch atau router konfigurasi, kemacetan lalu lintas pada link berkapasitas rendah, dan hilangnya bingkai kronis.
  • Loss of Connectivity – Jika kabel atau perangkat gagal; gejala yang paling jelas adalah hilangnya konektivitas antara perangkat yang berkomunikasi melalui link yang atau dengan perangkat gagal atau antarmuka. Hal ini ditunjukkan dengan tes ping sederhana. Kehilangan akses dapat menunjukkan sambungan yang longgar atau teroksidasi.
  • Network bottlenecks or congestion– Jika router, interface, atau kabel gagal, protokol routing dapat mengarahkan lalu lintas ke rute lain yang tidak dirancang untuk membawa kapasitas tambahan. Hal ini dapat mengakibatkan kemacetan atau hambatan dalam bagian-bagian dari jaringan.
  • High CPU utillzation rates– tingkat pemanfaatan CPU yang tinggi merupakan gejala bahwa perangkat, seperti router, switch, atau server, beroperasi pada atau melebihi batas desain. Jika tidak ditangani dengan cepat, CPU overloading dapat menyebabkan perangkat untuk menutup atau gagal.
  • Console error messages– Pesan kesalahan dilaporkan pada konsol perangkat menunjukkan masalah layer fisik.

Isu yang sering menyebabkan masalah jaringan pada layer fisik meliputi:

  • Power-related– isu-Power terkait adalah alasan yang paling mendasar untuk kegagalan jaringan. Juga, memeriksa operasi dari para fans, dan memastikan bahwa asupan chassis dan exhaust ventilasi yang jelas. Jika unit terdekat lainnya juga telah dimatikan, menduga kegagalan daya pada power supply utama.
  • Hardware faults– rusak kartu antarmuka jaringan (NIC) dapat menjadi penyebab kesalahan transmisi jaringan akibat tabrakan terlambat, frame pendek, dan jabber. Jabber sering didefinisikan sebagai kondisi di mana perangkat jaringan terus mengirimkan acak, data berarti ke jaringan. Penyebab kemungkinan lain dari jabber yang NIC file rusak atau rusak driver, kabel yang buruk, atau masalah grounding.
  • Cabling faults– Banyak masalah dapat diperbaiki dengan kabel hanya reseating yang telah menjadi sebagian terputus. Ketika melakukan pemeriksaan fisik, mencari kabel yang rusak, jenis kabel yang tidak benar, dan buruk berkerut RJ-45s. Kabel tersangka harus diuji atau ditukar dengan kabel berfungsi dikenal.
  • Attenuation– Redaman dapat disebabkan jika panjang kabel melebihi batas desain untuk media, atau ketika ada koneksi yang buruk akibat kabel yang longgar atau kontak yang kotor atau teroksidasi. Jika redaman parah, perangkat penerima tidak selalu berhasil membedakan bit komponen aliran dari satu sama lain.
  • Noise– interferensi elektromagnetik lokal (EMI) umumnya dikenal sebagai kebisingan. Kebisingan dapat dihasilkan oleh berbagai sumber, seperti stasiun FM radio, radio polisi, membangun keamanan, dan avionik untuk pendaratan otomatis, crosstalk (noise disebabkan oleh kabel lain di jalur yang sama atau kabel yang berdekatan), kabel listrik di dekatnya, perangkat dengan listrik besar motor, atau apapun yang mencakup pemancar lebih kuat daripada ponsel.
  • Interface congfiguration errors– Banyak hal yang bisa terkonfigurasi pada antarmuka untuk menyebabkan itu untuk turun, seperti tingkat yang salah jam, salah sumber clock, dan antarmuka tidak sedang diaktifkan. Hal ini menyebabkan hilangnya konektivitas dengan segmen jaringan terpasang.
  • Exceeding design limits– Komponen dapat beroperasi suboptimally pada layer fisik karena sedang digunakan pada tingkat rata-rata lebih tinggi daripada dikonfigurasi untuk beroperasi. Ketika masalah jenis masalah, menjadi jelas bahwa sumber daya untuk perangkat beroperasi pada atau dekat kapasitas maksimum dan ada peningkatan jumlah kesalahan antarmuka.
  • CPU overload– Gejala termasuk proses dengan persentase utilisasi CPU tinggi, masukan antrian tetes, kinerja lambat, layanan router seperti Telnet dan ping lambat atau gagal untuk merespon, atau tidak ada update routing. Salah satu penyebab dari CPU yang berlebihan di router lalu lintas tinggi. Jika beberapa interface secara teratur kelebihan beban dengan lalu lintas, pertimbangkan mendesain ulang arus lalu lintas dalam jaringan atau upgrade hardware.

DAFTAR PUSTAKA :

pocalypse,“OSI LAYER”, http://pocalypse.blogspot.co.id/2011/01/7-osi-layer.html, Diakses 3 juni 2016.

PENS, “JARINGAN KOMPUTER”, http://hero.lecturer.pens.ac.id/datahero/kuliah/PJJ-Jarkom/pdf/P8.pdf, Diakses 3 juni 2016.

reza, “Physcal Layer”, http://rezaprayata.blogspot.co.id/2015/05/tugas-33-pengertian-physical-layer-adsl.html, diakses 3 juni 2016.

trouble, “Trouble shoot pada layer 1 fisik”, http://troubles88.blogspot.co.id/2015/11/troubleshooting-pada-physical-layer.html, diakses 3 juni 2016.

UMY, “Physcal Layer Troubleshooting”, http://blog.umy.ac.id/faridpermana/2015/06/01/chapter-9-physical-layer-troubleshooting-data-link-layer-troubleshooting/, diakses 3 juni 2016.

Tinggalkan komentar